SATU lagi tragedi peradaban terungkap ke hadapan kita. Ketika dunia merayakan globalisasi, bersamanya pula ada arus gelap yang mengiringinya.
Baru-baru ini di Peru berlangsung kasus yang menghebohkan. Sebuah geng bernama Pishrachos yang ditangkap aparat berwenang negeri itu memunculkan sebuah fakta yang mengerikan, tidak hanya bagi masyarakat Peru, tetapi juga bagi kemanusiaan.
Geng Pishracos telah melakukan serangkaian penculikan dan melakukan praktik kanibalisme. Setelah dibunuh, para korban dicincang lalu diasap untuk dijual lemaknya ke pasar-pasar Eropa. Satu liter lemak manusia dihargai 15.000 dollar AS (14 juta rupiah). Geng tersebut telah beroperasi tiga dasawarsa. Geng ini sangat terorganisir, terbukti bahwa lemak manusia yang mereka produksi telah mendapat realsi dari korporasi kecantikan di Eropa.
Didapat informasi bahwa lemak-lemak manusia itu dijual ke pasar Eropa untuk industri kecantikan. Lemak manusia akan digunakan untuk perawatan kulit karena terutama kalangan elite dan selebritis Eropa yang sangat sensitif terhadap kerutan wajah dan penuaan. Jadi, lemak manusia semacam obat anti agging yang acapkali kita kita dengar telah menjadi komoditas baru dari industri kecantikan hari ini.
Terungkapnya kasus perdagangan lemak manusia melalui penangkapan geng di Peru memperlihatkan sisi tragis dari globalisasi yang dialami umat manusia. Industri kecantikan dan jaringan korporasi yang menopangnya telah menabrak marka etika dan moralitas dagang. Industri lemak manusia amat mengerikan dilihat dari sisi apapun. Jika tidak dihentikan, hal ini akan memberi inspirasi bagi praktik kanibalisme terutama di negeri-negeri yang dilanda keamanan pangan seperti di Afrika. Bukan hanya itu, praktik jual beli lemak manusia juga kan sangat mengerikan bagi kita, ketika di negeri ini berita penculikan dan perdagangan atas anak-anak semakin sering terjadi.
Mari kita jaga masa depan kemanusiaan dan lawan setiap upaya mengerdilkannya. Semoga kita tidak lagi melihat merebaknya perdagangan lemak manusia, di negeri kita, dan juga di seluruh muka bumi.
Leave a Reply